Sekarang ini, sudah tidak dapat dielakkan masuknya arus budaya termasuk gaya hidup yang sedikit demi sedikit tetapi pasti akan menggerus budaya dengan nilai-nilai yang luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pendukungnya. Tidak terkecuali dengan budaya Banjar. Tidak sedikit generasi sekarang sudah tidak mengenal lagi dan malahan merasa asing dengan budaya Banjar yang menjadi panutan generasi pendahulunya.
Menjadi kewajiban kita bersama urang-urang Banjar agar budaya Banjar tidaklah sirna dari khazanah budaya Indonesia, termasuk dunia. Perlu kiranya kita memiliki semacam cagar budaya Banjar berbentuk sebuah perkampungan budaya Banjar. Suatu perkampungan dimana masyarakatnya hidup dengan tradisi dan tatanan budaya Banjar, begitu juga pola perkampungan, arsitektur, kesenian, pokoknya semua bernuansa budaya Banjar.
Saya mengimbau kepada pemegang otoritas kekuasaan dan wakil-wakil rakyat di Kota Banjarmasin dapat merespon dan pada gilirannya merealisasikan yang pada awalnya hanyalah sebuah mimpi yang pada gilirannya mudah-mudah dapat menjadi sebuah kenyataan. Lewat dunia maya ini juga, saya mengajak para kula-kula bubuhan Banjar dimana pun pian-pian berada mari kita bergandengan tangan dan berpegangan erat untuk berpartisipasi demi terealisirnya perkampungan Banjar.
Coba bayangkan, alangkah indah dan romantisnya apabila nantinya kita menyaksikan sebuah perkampungan memanjang di pinggir sungai, rumah-rumah Banjar berbagai tipe di sepanjang sungai tersebut, masyarakatnya menggunakan bahasa Banjar (ulun, pian, julak, angah, gulu, dsb), jajanan khas Banjar, gelar seni (musik, lagu, gamelan) yang pada masa sekarang ini sudah jarang kita saksikan.
Bagaimana kula-kula sabarataan, rindukah pian-pian dengan bayangan tersebut ?
0 Komentar